5 Maret 2016
Bumi, kamu sakit?
Halo apa kabar bumi yang sedang kita tinggali dari kecil dulu sampai sekarang ? Apakah dia sekarang baik-baik saja ? Apakah dia tidak pernah mengalami demam, flu, dsb. seperti apa yang sering kita alami ?
Melihat sekarang bahwasannya alam yg kita naungi sudah menunjukkan gejala-gejala yg tidak seperti biasanya lagi. Cuaca yang tidak menentu, terkadang panas tapi dalam sekejap bisa turun hujan yang sangat deras, lalu banyak terjadinya bencana alam yg terjadi seperti, tanah langsor, banjir, belum lagi soal pencemaran air, kerusakan hutan, dll. Kini kerusakan lingkungan hidup semakin hari semakin parah, kondisi tersebut secara langsung maupun tidak mengancam kehidupan kita. Disadari ataupun tidak faktor yg menyebabkan kerusakan lingkungan disekitar kita merupakan salah satu dari campur tangan kita. Ya, banyak aktifitas tidak ramah lingkungan yang dilakukan. Seperti, membuang sampah sembarangan, MCK di sungai yg mengakibatkan sungai mencadi tercemar oleh detergen, perusakan/pembakaran hutan, kegiatan pertambangan yang tidak menghiraukan alam, pencemaran udara, air, dsb.
Tahu kah kalian? Meski memiliki perairan yg luas, masyarakat Indonesia sulit mendapatkan air bersih. Padahal jika ditotal, Indonesia memiliki sumber air sebesar 6 % dari seluruh dunia. Sangat besar bukan ? namun hal tersebut sepertinya tidak berguna karena faktanya 80 % penduduk di Indonesia tidak memiliki akses air pipa bersih. Banyak dari kita masih menggunakan air sungai untuk MCK, masak, dll. Mencari sungai yg bersih di indonesia itu bagai mencari jarum ditumpukan jerami, karena hampir semua sungai di Indonesia itu sudah tercemar. Salah satunya adalah sungai Citarum, fyi aja nih guys... sungai Citarum pernah loh... dinobatkan oleh GreenCrossSwitzerland sebagai sungai palaing tercemar di dunia. Keren kan ? ya, enggaklah.. padahal nih ya sungai ini menyediakan 80% dari air permukaan Jakarta dan mengirigasi pertanian yang mensuplai 5% dari pertanian padi di Indonesia.
Karena kita yang menempati, sudah selayaknya kita bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam ini, betulll...? semuanya adalah orang yang diberi amanah untuk menjaga alam ini, jadi setiap individu sudah harusnya mulai aware akan hal ini, tetapi Manusia, sering kali tidak cukup puas dengan apa yang sudah ada. Apa yang sudah diturunkan oleh Sang Maha Kuasa. Benar saja, manusia memang seperti ini. Tidak pernah merasa cukup ataupun puas atas apa yang mereka dapatkan.
Negeri ini sudah langganan yang namanya banjir, khususnya ibukota, Jakarta. Seakan banjir tidak pernah absen menggenangi daratan kota besar itu. Bahkan beberapa tahun terakhir sempat ada wacana, Banjir Jakarta bisa diatasi, namun, sampai sekarang buktinya pun masih saja mereka absen.
Banjir bisa jadi sudah kadung "jatuh cinta" dengan kota itu, sehingga tak ayal kalau selalu datang. Akhir-akhir ini pun ada beberapa pejabat negeri yang bilang, kalau banjir ini sabotase, bagaimana bisa sabotase? daimana asalnya? siapa yang melakukannya? sungguh, pernyataan yang nampak putus asa, dan tak ada harapan.
Padahal, banjir datangnya dari dua permasalahan yang ada di masyarakat. Pertama, masyarakat yang kurang peka terhadap lingkungan, kurang memerhatikan sampah, tidak menjaga kebersihan, masih banyak yang membuang sampah ke sungai hingga menghambat lajunya air sungai, dan permasalahan yang kedua adalah tidak bagusnya sistem drainase, kurangnya taman kota, taman resapan air, tanah lapang yang kosong, dan pintu sungai yang kurang maksimal perawatannya.
Lalu, bagaimana masyarakat, pemerintah dan instansi terkait mampu menanganinya?
Negeri ini sudah langganan yang namanya banjir, khususnya ibukota, Jakarta. Seakan banjir tidak pernah absen menggenangi daratan kota besar itu. Bahkan beberapa tahun terakhir sempat ada wacana, Banjir Jakarta bisa diatasi, namun, sampai sekarang buktinya pun masih saja mereka absen.
Banjir bisa jadi sudah kadung "jatuh cinta" dengan kota itu, sehingga tak ayal kalau selalu datang. Akhir-akhir ini pun ada beberapa pejabat negeri yang bilang, kalau banjir ini sabotase, bagaimana bisa sabotase? daimana asalnya? siapa yang melakukannya? sungguh, pernyataan yang nampak putus asa, dan tak ada harapan.
Padahal, banjir datangnya dari dua permasalahan yang ada di masyarakat. Pertama, masyarakat yang kurang peka terhadap lingkungan, kurang memerhatikan sampah, tidak menjaga kebersihan, masih banyak yang membuang sampah ke sungai hingga menghambat lajunya air sungai, dan permasalahan yang kedua adalah tidak bagusnya sistem drainase, kurangnya taman kota, taman resapan air, tanah lapang yang kosong, dan pintu sungai yang kurang maksimal perawatannya.
Lalu, bagaimana masyarakat, pemerintah dan instansi terkait mampu menanganinya?
Berikut adalah 5 cara mengatasi dan mencegah terjadinya banjir :
1.Membuat Saluran Air yang Baik
Dibutuhkan adanya sistem irigasi sampai pembuangan akhir yang jelas. Jangan sampai akhir saluran air yang ada berujung pada sebuah sungai mati atau tidak mengalir, sehingga airnya akan meluber. Saluran air yang baik bisa saja berupa kali besar yang bebas dari tumpukan sampah berfungsi menerima limpahan genangan air dari areal perumahan yang over load karena hujan, saluran air ini nantinya akan bermuara ke sungai besar di sekitar daerah tersebut.
Dibutuhkan adanya sistem irigasi sampai pembuangan akhir yang jelas. Jangan sampai akhir saluran air yang ada berujung pada sebuah sungai mati atau tidak mengalir, sehingga airnya akan meluber. Saluran air yang baik bisa saja berupa kali besar yang bebas dari tumpukan sampah berfungsi menerima limpahan genangan air dari areal perumahan yang over load karena hujan, saluran air ini nantinya akan bermuara ke sungai besar di sekitar daerah tersebut.
Saluran air yang baik juga bisa berupa Terowongan Saluran Air di Bawah Tanah, yang menjamin semua air hujan akan disalurkan menuju laut. Sistem yang seperti ini telah lama diterapkan oleh Negara berkembang seperti Jepang.
2. Buanglah Sampah pada Tempatnya
Dibutuhkan kedisiplinan warga untuk membuang sampah di tempat sampah dan berakhir di tempat pembuangan akhir sampah. Pengelolahan sampah di tempat pembuangan akhir sampah juga sangat diperlukan, karena apabila sampah dibuang secara sembarangan dan terkena hujan deras, maka sampah tersebut akan mengikuti aliran air sampai sungai. Ini juga akan menjadi penyebab banjir.
Pengelolahan sampat yang tepat bisa membantu mencegah banjir. Tentu saja harus ada pemilahan dan pengelolahan yang tepat. Misalnya, dibedakan antara sampah organik dan sampak anorganik. Sampah organik seperti potongan sayuran, sisa makanan yang dapat dijadikan sebagai pupuk kompos. Sampah anorganik yang dapat didaur ulang seperti sampah plastik, kaleng, dan kertas.
3. Rajin Membersihkan Saluran Air
Perbaikan dan pembersihan saluran air tentu harus ada. Di wilayah tertentu bisa diadakan secara gotong royong. Penjagaan ini harus dilakukan secara terus menerus dengan waktu berkala. Bukan hanya sampah yang terbuang di saluran air, namun juga sampah dari saluran air seperti tumbuhan-tumbuhan air yang telah mati, jika berkumpul juga akan menghambat saluran air. Tanaman-tanaman di sekitar sungai pun perlu ditanam sebanyak mungkin yang fungsinya untuk memperkuat bantaran sungai sehingga mencegah terjadinya longsor di bantaran ke sungai.
4. Mendirikan Bangunan/Konstruksi Pencegah Banjir
Bendungan, yang memiliki bentuk seperti kolam air raksasa. Fungsinya untuk tempat menampung air dengan ukuran yang sangat besar. Selain itu, bendungan dapat difungsikan untuk pengairan, tempat pemancingan, atau tempat untuk pembangkit tenaga listrik.
Tanggul, yang merupakan bangunan yang berbentuk tembok yang memagari pinggiran sungai. Bangunan ini dibuat untuk mencegah air meluap ke daerah-daerah yang berada di sekitar sungai. Kanal air, yang merupakan sungai buatan untuk mengalirkan air sungai sehingga air sampai ke laut.
5. Menanam Pohon atau Tanaman di Area Sekitar Rumah
Masalah nyata di kota-kota besar adalah sedikitnya jumlah permukaan tanah yang memiliki penyerapan air yang baik, untuk itu diperlukan sesuatu yang dapat menyerap air dengan baik. Salah satunya adalah dengan menanam pohon berbatang besar atau tanaman yang memiliki daya serap air tinggi, seperti tanaman pacar air, pohon mangga, pohon duku, pohon kenanga, dll di areal sekitar rumah anda. Tanaman dapat menyerap air melalui akar, yang selanjutnya akan diangkut menuju batang dan daun oleh jaringan xilem. Apabila masing-masing rumah di kampung anda memiliki minimal satu pohon, maka dapat dipastikan kampung anda dapat terhindar dari banjir.
"Lah, kalo udah terjadi gimana??"
Jika banjir terjadi, ada berbagai tindakan yang dapat kita lakukan yaitu:
1. Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan pemberantasan penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi logistik kesehatan dan bahan makanan.
2. sumbangan berupa uang. Menyumbang uang merupakan cara yang mudah dan efektif untuk membantu korban banjir.
- Pastikan Anda menyumbang ke organisasi tepercaya, misalnya Palang Merah Indonesia atau UNICEF. Sayangnya, organisasi gadungan dapat muncul setelah bencana terjadi dan menipu para penyumbang yang berniat baik.
- Cari tahu apakah sumbangan dapat diberikan melalui SMS. Baru-baru ini, banyak organisasi kemanusiaan menyediakan kata kunci dan nomor telepon untuk mempermudah orang-orang memberikan sumbangan. Jumlah uang yang Anda sumbangkan akan muncul di tagihan telepon berikutnya. Cara ini sangat mudah dan efektif: untuk menyumbang, Anda hanya perlu mengirim SMS, berupa kata kunci yang telah disediakan, ke nomor telepon terkait.
Saling berbagi adalah hal yang sangat indah dan baik untuk dilakukan, seperti halnya yang dilakukan oleh SMPN 3 Pekanbaru, dimana ketika kabupaten Kampar mengalami banjir, SMPN 3 Pekanbaru turut ikut membantu melalui berbagai hal seperti menyumbangkan pakaian bekas layak pakai sampai uang yang jumlahnya luar biasa.
Sebenarnya, banyak banget pelajaran yang bisa kita ambil dari sini.. kita perlu sadar akan bumi kita ini, bumi kita sudah tua (dalam arti kita perlu melestarikan bumi kita ini).. hal yang sangat sederhana pun akan menjadi sangat penting, seperti membuang sampah sembarangan... banjir terjadi juga karena sampah yang berserakan dimana-mana, dan penghijauan yang kurang.. oleh karena itu, kita mesti jaga kebersihan dimanapun kita berada karena selain bersih, bumi kita akan menjadi sehat..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar (+add yours?)
Posting Komentar